4 JENIS INVESTASI REKSADANA YANG PERLU KAMU KETAHUI

 

Kali ini mimin akan membahas tentang jenis-jenis reksadana sesuai dengan komentar kak Inna Rizky pada postingan blog “Ramai Ketika Pandemi, Apa Sih Reksadana Itu?”

Berkaitan dengan dua postingan sebelumnya pasti kamu sudah lebih paham mengenai reksadana. Ada hal lain yang perlu kamu tahu dalam berinvestasi reksadana, yaitu kamu harus sabar. Kenapa harus sabar min? karena investasi reksadana merupakan jenis investasi jangka panjang.

Nahh sebelum terlalu jauh untuk memutuskan investasi reksadana, sebaiknya kamu mempelajari atau memahami terlebih dahulu jenis-jenis reksadana itu sendiri. Berikut merupakan 4 jenis investasi reksadana yang bisa kamu pilih untuk memulai investasi:

1.      Reksadana Campuran

sumber gambar: (https://www.bareksa.com/)

Reksadana campuran merupakan reksadana yang akan menyebar dan membagi uang mu ke dalam beberapa sektor seperti saham, obigasi, dan pasar uang. Reksadana campuran ini menjadi salah satu produk yang paling diminati karena dapat memberikan return yang tinggi dengan resiko yang dapat dikatakan tidak terlalu tinggi. Reksadana campuran ini cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi jangka menengah antara tiga sampai lima tahun.

2.      Reksadana Saham

sumber gambar: (https://money.kompas.com/)

Sesuai dengan namanya, reksadana saham ini akan mengalokasikan semua uang mu dalam pasar saham. Walaupun begitu, resiko reksadana saham lebih kecil daripada kamu membeli langsung dari pasar saham. Reksadana saham memberi return yang tinggi dengan resiko yang tinggi pula.

Risiko utama dari reksadana saham adalah perubahan harga saham yang sangat cepat dan bisa mencapai belasan hingga puluhan persen dalam hitungan hari. Dimana perubahaan ini berlaku dua arah, bisa turun bisa juga naik. Tapi kamu gak usah panik manager investasi yang akan memastikan kamu agar tetap untung di pasar saham. 

3.      Reksadana Pendapatan Tetap

sumber gambar: (https://www.finansialku.com/)

Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis investasi reksadana yang mengalokasikan sebagian besar dana investor ke obligasi, baik milik swasta ataupun milik pemerintah. Sisa dana yang ada biasanya akan dialokasikan ke produk pasar uang.

Reksadana pendapatan tetap juga merupakan salah satu investasi yang memiliki potensi return cukup besar dengan resiko yang nggak terlalu besar. Itulah alasanya mengapa saat ini banyak investor memilih untuk menanam modal di reksadana pendapatan tetap dan juga dapat dicairkan setiap saat. 

4.      Reksadana Pasar Uang

sumber gambar: (https://www.qmfinancial.com/)

Reksadana pasar uang merupakan jenis investasi reksadana yang sebagian besar modalnya digunakan untuk membeli surat berharga dan deposito yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Resiko dari reksadana pasar uang bisa dibilang lebih kecil dibandingkan dengan reksadana jenis lain   seperti reksadana saham atau reksadana pendapatan tetap, karena termasuk reksadana jangka pendek. Pendapatan atau return yang bisa kamu terima pun nggak sebesar dua jenis reksadana tersebut. Namun, returnnya masih lebih besar dibandingkan dengan deposito. Selain itu, modal investasinya tidak harus berjuta-juta hanya dengan modal sekecil Rp. 100.000 dan bisa dicairkan kapan saja.

"Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, semoga blog ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman tentang reksadana. Jangan lupa berlangganan dan memberi komentar tentang pengetahuanmu untuk membantu blog ini terus berkembang"